Melalui kegiatan
yang dijadwalkan berlangsung sampai Kamis (19/12/2013), Microsoft Indonesia
mengajak para guru di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara untuk belajar
bersama, dimulai dari 80 guru yang mengikuti program PIL.
Perwakilan dari
Microsoft Indonesia, Budi Setyono, mengatakan, guru saat ini harus punya
kompetensi dalam metode pengajaran agar tak ketinggalan dari siswanya, termasuk
soal tekonologi.
“Saat ini siswa
mampu mengakses informasi dunia hanya melalui sebuah laptopataupun handphone.
Jangan sampai lantaran gurunya tidak up to date siswa jenuh
ketika pengajaran oleh guru,” ujar Budi, Selasa (17/12/2013).
Budi mengatakan,
Microsoft melalui program corporate social responsibility (CSR)
merangkai beragam program untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang
teknologi. “Microsoft mengajak para guru untuk melek teknologi, tidak gaptek
(gagap teknologi),” ujar dia.
Salah satu
peserta, Badrut Tamam, mengatakan, program ini sangat membantu.
“Sekurang-kurangnya saya bisa meng-upgrade pengetahuan saya
tentang dunia teknologi,” kata dia. Badrut sependapat bahwa para guru pada hari
ini harus punya inovasi dalam metode pengajaran.
Implementasi
teknologi dalam metode itu, menurut Badrut, tak bisa dihindari. “Seandainya
semua guru bisa melakukan pembelajaran di kelasnya dengan basis IT sebagaimana
yang diajarkan tim dari Microsoft ini, siswa tidak akan jenuh karena suasana
belajar bisa dikondisikan rileks dan menyenangkan,” ujar dia.
http://edukasi.kompas.com/read/2013/12/18/0508042/Microsoft.Guru.Tak.Boleh.Gaptek
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Nama,